
Ransiki,-Dilanda cuaca yang ekstrim, Nelayan di wilayah kabupaten Manokwari Selatan (Mansel) dihimbu agar istirahat melaut.
Himbauan ini disampaikan Bupati Mansel, Markus Waran, saat pimpin apel Senin, (4/2.
“Ini cuaca diwilayah kita lagi ekstrim. Yang suka mancing stop dulu, gelombang sedang tinggi arus kencang,”ujar Waran.
Disamping itu, Waran juga mengajak warga agar tidak melakukan aktivitas penebangan pohon di pinggir aliran sungai termasuk alasan untuk membuka ladang (kebun).
“Yang suka tebang pohon di pinggir sungai, stop sudah buat kebun dekat sungai,”tukas Waran.
Langkah ini agar terhidar dari musibah banjir hingga longsor yang akan terjadi.
“Jangan banjir baru salahkan pemerintah. Mari kita jaga, kita jaga lingkungan kita,”pesan Waran.
Dirinya minta agar pesan ini dapat diteruskan oleh ASN maupun tenaga honor di Pemkab Mansel kepada masyarakat.
“Tolong menyampaikan kepada semua warga masyarakat kita waspada karena daerah kita daerah rawan bencana. Rawan banjir, rawan longsor,”sambil mengatakan.
Termasuk, rawan gempa karena wilayah Mansel dilalui sesar atau patahan aktiv.
“Saya tidak bilang akan gempa, nanti pulang bilang bahwa tadi bapak bupati ada bilang gempa, tapi Rawan gampa, yang patahan itu. Oleh sebab itu waspada terhadap lingkungan, waspada terhadap keluarga dan pribadi. Hati-hati,”kata Waran.
Hari-hari belakangan wilayah Mansel terus diguyur hujan. Hujan turun siang maupun malam.[mnr]