
MANSEL,-Bupati Manokwari Selatan (Mansel), Markus Waran, kembali mengajak warganya untuk meninggalkan minuman keras (miras).
Menurut Waran, menenggak miras hanya mendatangkan masalah dan musibah hingga kerugian material maupun nyawa, khususnya orang Asli Papua, terlebih khusus anak-anak Arfak.
“Kalau masalah nanti berbuntut pada denda adat, dendam dan berbutut panjang pada hubungan harmonis dalam bermasyarakat,” ujarnya saat dimintai tanggapannya soal pemberlakuan Perda Miras di Mansel.
Untuk itu, dirinya meminta semua pihak untuk menjauhi miras. Dia juga meminta agar para penjual miras untuk segera mencari pekerjaan lain, sebab menjual miras tidak akan kaya sampai kapanpun. Bisnis barang haram itu, lanjut Bupati, hanya mendatangkan musibah dan masalah bagi keluarga dan orang banyak.
“Karena kita tidak bisa bangun diri sendiri, bangun keluarga, bangun Mansel, kita tidak bisa bangun Papua. Demikian juga yang jual miras, sampai kapan pun tidak akan kaya, yang ada hanya masalah dan masalah,” kata Waran di ruang kerjanya Jumat kemarin.
Bupati lalu mengatakan, yang miras sampai tidak tahu diri, dapat menyebabkan orang lain susah, terutama keluaraga olehnya pemerintahan pasti akan pertimbangkan legalitasnya.
“Tapi kalau minum masih banyak penyakit terjadi, mari kita tinggalkan. Seperti laka lantas, pembunuhan dan sebagainya. Mari kita tinggalkan miras, orang mabuk tidak bisa bangun Papua, orang mabuk tidak bisa atur diri dan bina keluarganya. Mabuk tidak bisa menyelesaikan masalah. Mabuk membuat masalah tambah rumit, jadi kita hidari miras,” pungkas Waran.[MDR/R1]