
MANSEL– HU yang diketahui merupakan salah seorang pelajar di Distrik Warmare, pengemudi mobil Toyota Avanza PB 1962 MF, mengaku, tak miras dan hanya mengantuk saat mobil yang dikemudikannya menyeret dua sepeda motor yang mengakibatkan salah seorang pengendara sepeda motor meninggal dunia, Senin (9/3/2020).
Saat ditemui di Polres Mansel, HU mengaku, dia dan 5 temannya saat itu ke Gunung Botak untuk berwisata, karena liburan.
Pernyataan tersebut disampaikan HU, guna menjelaskan adanya dugaan dirinya ikut miras saat berkunjung ke Mansel.
Dia mengaku, yang miras dalam kendaraan yang dikemudikannya adalah kelima temannya.
Anggota Polisi dibantu warga Ransiki sedang mengangkat motor korban
Dikatakan, dirinya dalam keadaan mengantuk saat mengemudi dan baru kaget setelah sudah terjadi tabrakan, sehingga tidak sempat memutar setir untuk menghidar dari kecelakaan naas tersebut.
Kapolres Mansel melalui Kasat Lantas, Iptu Iwayan Tambun, juga mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan dan penyidikan, yang mabuk hanya teman-temannya, sedangkan dia (sopir) tidak mabuk.
“Kita masih terus dalami kasus ini,” kata Tambun.
Hingga berita ini diturunkan, lima temannya belum menyerahkan diri ke Rolres Ransiki.
Sedangkan korban yang meninggal dunia telah disemayamkan di rumah duka, (tempat kerja korban) di kampung Sabri dekat SDI 51 Sabri Ransiki dan keluarga korban mulai berdatangan untuk melihat dari dekat dan mendoakan korban.
Sementara Toyota Avansa dan dua motor korban setelah kejadian langsung diamankan pihak Kepolisihan di Mapolres Mansel.
Kondisi mobil Avansa mengalami rusak dibagian depan sedangkan Yamaha MX King mengalami rusak berat karena dididuga saat kejadian motor tersebut dilindas ban mobil Avansa.[MDR/R1]