
AIMANA,PTC-Dari ban kempes hingga Roda Patah. Itulah sepenggal kisah unik dan menjadi kenangan anggota TNI dan sejumlah warga yang terlibat dalam Kegiatan Tentara Manunggal Masuk Desa (TMMD) ke 109 yang dipusatkan di Kampung Tanusan Distrik Arguni Bawah.
Meski demikian, prajurit TNI bersama warga Kampung Tanusan, sangat antusia, bahu membahu menikmati daalm menyelesaikan sejumlah proyek pembangunan infrastruktur dasar di kampung tersebut sejak kegiatan tersebut berlangsung.
Kisah unik penuh kenangan tersebut lebih disebabkan karena sulitnya menjangkau lokasi dan sejumlah hambatan yang dihadapi oleh prajurit TNI AD ini.
Sertu Asdikin, salah seorang prajurit TNI yang ikut ambil bagian dalam kegiatan tersebut mengaku, kegiatan yang dilaksanakan di lokasi ini, membutuhkan pikiran dan tenaga yang harus di curahkan dengan hambatan yang dihadapi khusus anggota TMMD ke 109 di kampung Tanusan .
“Untuk pembangunan infrastruktur, kita membutuhkan material dari luar kampung, seperti batu gunung untuk pondasi, batu tela serta pasir yang didatangkan dari luar kampung. Olehnya, karena ketiadaan akses jalan, terpaksa harus menggunakan kapal motor sejenis pok-pok,” akunya.
Bukan hanya sampai di situ saja, sejumlah bahan material ini harus digeser ke lokasi sasaran yang jarak Kurang lebih 1 km dengan mengunakan gerobak.
Tingginya mobilitas pergeresan bahan bangunan tersebut dan akses jalan yang sulit, menyebabkan roda gerobak pun sering kempes, bahkan jari-jari roda gerobak pun patah.
“Kalau sudah seperti ini, kami pasti akan mengangkutnya dengan cara manual, yakni dari pelabuhan menuju ke lokasi. Memang harus berkorban untuk menyukseskan TMMD ini dan terkhususnya untuk membantu masyarakat,” tegasnya.
Hingga saat ini, meski dengan keterbatasan sarana dan prasarana pendukung, namun prajurit TNI bersama masyarakat Kampung Tanusan, terus bahu membahu secara gotong royong menyelesaikan setiap program kegiatan di wilayah itu.(RED/ANI-R1)