
PENTUL, MANSEL-Badan Kepegawaian dan Sumberdaya Manusia Pemda Manokwari Selatan (Mansel) melaksanalan sosialisasi kepegawaian kepada ratusan tenaga guru honorer peserta P3K, di Pendopo Laharoi, Kamis (5/8/2021).
Pada sosialisasi tersebut turut hadir Bupati Mansel Markus Waran, Kepala Dinas Pendidikan, C. R. Mandacan, Kepala BKPSDM Mansel Adolop Kawey serta Asisten II Setda Mansel Yohanes Erari.
Bupati Markus Waran menerangkan, 2021 ini Pemda Mansel mendapat jatah 215 kuota Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK/P3K) untuk tenaga guru.
Menurut Waran, adanya penundaan pengangkatan tenaga guru jalur PPPK dikarenakan aturan awal dari pusat yang mengharuskan beban gaji PPPK kepada Pemda.
“Jadi waktu itu ada pertemuan untuk bahas PPPK, tapi dari pusat mengharuskan gaji PPPK dibayar melalui PAD Mansel. Sementara PAD kita kecil, jadi ada penundaan. Tapi selang beberapa bulan Puji Tuhan dari pusat sudah berikan kita kuota PPPK,”terangnya.
Ditekankan Waran, tenaga guru dengan status PPPK akan mendapatkan hak yang sama dengan PNS.
“PPPK itu bagian dari pegawai negeri dan sudah tertuang dalam aturan Menpan RB,” ujarnya.
“Jadi kalau dihitung dari jumlah tenaga guru yang ada yakni 229, ada sisa 14 yang belum terisi. Jadi nanti ada tahap selanjutnya,” sambung Waran, menambahkan.
Lebih lanjut Waran mengatakan para calon guru PPPK harus teliti terkait kesiapan data persyaratan yang telah atau akan dimasukan.
“Supaya jangan nanti menyalahkan pemerintah ataupun OPD terkait. Jadi harus teliti baik-baik,” jelas Waran.
Waran kemudian berharap, setelah para guru honorer diangkat menjadi PPPK bisa meningkatkan kualitas mengajar kepada siswa yang ada di masing-masing sekolah.
“Kalau sudah jadi PPPK, tentu motivasi kerja harus ditingkatkan. Laksanakan tugas dengan baik, berikan murid kalian metode belajar yang baik. Karena mereka ini adalah generasi yang nantinya membangun daerah kita ini,” tandasnya.(REDAKSI)