
PENTUL, MANSEL-Sekda Manokwari Selatan (Mansel) Hengky Tewu menerangkan, sampai saat ini penyerapan anggaran Pemda Mansel ada di angka 40 persen.
Dijelaskan Tewu, anggaran tersebut ditransfer dari pusat setiap bulannya.
“Kita penyerapan sudah sekitar 40 persen. Pusat itu transfer bulanan, jadi kalau ditransfer kami pakai,” tuturnya saat ditemui wartawan, di Ruang Kerjanya, Kamis (5/8/2021).
Namun kata Tewu, penyerapan anggaran Mansel dianggap pemerintah pusat ada di angka 8 persen.
Hal tersebut menurut penuturan Tewu, akibat belum direkamnya serapan anggaran ke Sistem Informasi Pemerintah Daerah (SIPD) setelah walapun anggaran telah digunakan.
“Kami evaluasi kemari, Mansel dianggap sangat rendah. Bahkan kita masuk 10 daerah yang penyerapannya paling kecil. Karena penerapan yang sudah dilakukan tidak direkam di SIPD,” ujarnya.
Tewu mengungkapkan, di 2021 ini pekerjaan fisik sangat minim dilakukan.
“Kita sedikit skali pembangunan fisik. Lebih banyak belanja rutin saja. Yang fisik itu adalah luncuran utang 2020-2021 sekitar Rp30 miliar. Itu sudah direalisasi pekerjaan sebagian jalan ke RSUD Pratama Elia Waran dan sebagian di Puskesmas Nenei,” ungkapnya.
Lanjut Tewu, akibat pandemi covid-19, Pemda Mansel harus menggeser beberapa pos anggaran.
“APBD tetap jalan, tapi kami sudah tahu ada program yang sudah tidak bisa dikerjakan atau sudah akan digeser. Tapi karena aturannya belum ditetapkan melalui Perbup, olehnya kita tidak bilang pergeseran,” terangnya.(REDAKSI)